Sabtu, 30 Maret 2013

peran Guru penagkal kenakalan anak

Guru dan Psikologi Penangkal Kenakalan Anak

http://www.kompasiana.com/AlfredhoDanatalAlcantara

REP | 21 February 2013 | 14:25Dibaca: 97   Komentar: 0   1 bermanfaat
Peran seorang Guru dalam membentuk kepribadian dan kreatifitas Anak sangat berkaitan erat, setidaknya dalam hidupnya sejak dari taman kanak-kanak hingga kuliah di Perguruan Tinggi, seorang anak akan berhubungan langsung dengan para guru selama belasan bahkan puluhan tahun lamanya. Jadi bagaimana mungkin peran seorang guru tidak menjadi sesuatu hal yang mendapatkan prioritas lebih dari masyarakat untuk dapat menangkal kenakalan Anak yang semakin hari semakin meresahkan kita. Untuk menahan lajunya angka kasus-kasus kenakalan Anak maka peran aktif para guru harus dioptimalkan. setidaknya dalam kehidupannya setiap hari, seperempat atau setengahnya (5 – 8 jam) waktu seorang Anak akan dihabiskannya bersama dengan para gurunya di sekolah, bahkan ada dan bahkan banyak keakraban antara Anak dan gurunya berlanjut positif sampai ke luar lingkungan sekolah.  Seperti terjadi dalam tetralogi laskar pelangi, bagaimana perjuangan seorang guru, hubungan sosialnya dengan para muridnya telah membentuk para murid menjadi para anak tangguh, berbudi, dan memiliki cita-cita tinggi, yang bahkan “kenakalan anak“ adalah sesuatu hal yang bahkan tidak pernah terlintas dalam benak mereka, “kenakalan anak” yang indah,“kenakalan anak” karena layaknya mobilitas seorang anak, “Kenakalan anak“ karena tingginya kreativitas seorang anak, “kenakalan anak” yang berdiri di atas jembatan yang benar dan lurus, “kenakalan anak” yang terarah,“kenakalan anak” yang tidak melampaui batas, “kenakalan anak” yang bahkan telah menjadi inspirasi bagi ratusan juta anak lainnya, “kenakalan anak” yang bukan “kenakalan anak“.  Kenakalan Anak merupakan perbuatan pelanggaran norma-norma baik seperti norma hukum maupun norma sosial. Menurut Paul Moedikdo, SH kenakalan Anak adalah :      Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.     Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat.     Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.  Adapun gejala-gejala yang dapat memperlihatkan hal-hal yang mengarah kepada kenakalan Anak :      Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temannya sehingga anak tersebut menyendiri. Anak yang demikian akan dapat menyebabkan kegoncangan emosi.     Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah atau di sekolah. Menghindarkan diri dari tanggung jawab biasanya karena anak tidak menyukai pekerjaan yang ditugaskan pada mereka sehingga mereka menjauhkan diri dari padanya dan mencari kesibukan-kesibukan lain yang tidak terbimbing.     Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami masalah yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya. Anak seperti ini sering terbawa kepada kegoncangan emosi.     Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas yang berbeda dengan ketakutan anal-anak normal.     Anak-anak yang suka berbohong.     Anak-anak yang suka menyakiti atau mengganggu teman-temannya di sekolah atau di rumah.     Anak-anak yang menyangka bahwa semua guru mereka bersikap tidak baik terhadap mereka dan sengaja menghambat mereka.     Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian.  Kenakalan Anak dapat berakar pada kurangnya dialog dalam masa kanak-kanak dan masa berikutnya, karena orangtua terlalu menyibukkan diri sedangkan kebutuhan yang lebih mendasar yaitu cinta kasih diabaikan. Akibatnya anak menjadi terlantar dalam kesendirian dan kebisuannya. Ternyata perhatian orangtua dengan memberikan kesenangan materiil belum mampu menyentuh kemanusiaan anak. Dialog tidak dapat digantikan kedudukannya dengan benda mahal dan bagus. Menggantikannya berarti melemparkan anak ke dalam sekumpulan benda mati. Pengendalian Terhadap Kenakalan Anak  Dalam mengatasi kenakalan Anak yang paling dominan mengendalikan adalah dari keluarga, karena merupakan lingkungan yang paling pertama ditemui seorang anak. Di dalam menghadapi kenakalan anak pihak orang tua kehendaknya dapat mengambil dua sikap bicara yaitu :  1. Sikap/cara yang bersifat preventif  Yaitu perbuatan/tindakan orang tua terhadap anak yang bertujuan untuk menjauhkan si anak daripada perbuatan buruk atau dari lingkungan pergaulan yang buruk. Dalam hat sikap yang bersifat preventif, pihak orang tua dapat memberikan/mengadakan tindakan sebagai berikut :      menanamkan rasa disiplin dari ayah terhadap anak.     memberikan pengawasan dan perlindungan terhadap anak oleh ibu.     pencurahan kasih sayang dari kedua orang tua terhadap anak.     menjaga agar tetap terdapat suatu hubungan yang bersifat intim dalam satu ikatan keluarga.
Disamping keempat hal yang diatas maka hendaknya diadakan pula :      Pendidikan agama untuk meletakkan dasar moral yang baik dan berguna.     Penyaluran bakat si anak ke arab pekerjaan yang berguna dan produktif, supaya kepribadian dan kreatifitas anak terasah.     Rekreasi yang sehat sesuai dengan kebutuhan jiwa anak.     Pengawasan atas lingkungan pergaulan anak sebaik-baiknya.  2.  Sikap/cara yang bersifat represif  Yaitu pihak orang tua hendaknya ikut serta secara aktif dalam kegiatan sosial yang bertujuan untuk menanggulangi masalah kenakalan anak seperti menjadi anggota badan kesejahteraan keluarga dan anak, ikut serta dalam diskusi yang khusus mengenai masalah perlindungan anak-anak. Selain itu pihak orang tua terhadap anak yang bersangkutan dalam perkara kenakalan hendaknya mengambil sikap sebagai berikut :      Mengadakan introspeksi sepenuhnya akan kealpaan yang telah diperbuatnya sehingga menyebabkan anak terjerumus dalam kenakalan anak.     Memahami sepenuhnya akan latar belakang daripada masalah kenakalan yang menimpa anaknya.     Meminta bantuan para ahli (psikolog atau petugas sosial) di dalam mengawasi perkembangan kehidupan anak, apabila dipandang perlu.     Membuat catatan perkembangan pribadi anak sehari-hari.  Cara Mengatasi Kenakalan Anak  Adapun berikut ini kiat-kiat yang dapat dilakukan oleh orang tua atau pendidik untuk mengembangkan kepribadian dan kretivitas anak dalam mengatasi kenakalan anak, yaitu :      Bentuklah pengalaman belajar sesuai rasa ingin tahu alamiah anak, dengan menghadapkan masalah-masalah yang relevan dengan kebutuhan, tujuan dan minat anak.     Perkenenkanlah anak untuk ikut serta dalam menyusun dan merencanakan kegiatan belajar.     Berikanlah pengalaman dari kehidupan nyata yang menuntut peran serta secara aktif pada anak dan kembangkanlah kemampuan yang perlu untuk itu.     Usahakan agar program belajar cukup luwes untuk mendorong siswa atau anak didik melakukan penyelidikan, percobaan (eksperimental) dan penemuan sendiri.     Bertindaklah lebih sebagai sumber belajar dari pada sebagai penyampai informasi, serta jangan paksakan pengetahuan yang belum siap diterima anak.     Dorong dan hargailah inisiatif dan rasa ingin tahu anak terhadap sesuatu.     Biarkan anak belajar dari kesalahannya dan menerima akibatnya. Tentu saja selama tidak berbahaya dan membahayakan.     Hendaklah tidak lupa menghargai dan memuji usaha-usaha baik dari anak.  Penerapan cara-cara tersebut tentu saja akan dirasakan sangat penting, apabila kita dapat memahami dunia anak yang diwujudkan oleh anak melalui kenakalan anak pada dasarnya hanya untuk menunjukkan kepribadian dan pengembangan kreativitas anak sebagai bentuk perhatrian dan imajinasinya.  Demikian artikel tentang kenakalan anak, semoga menambah wawasan kita tentang kenakalan anak dan senantiasa mampu mengatasi kenakalan anak kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar